Friday, April 5, 2013

KISAH MASUK ISLAMNYA SEORANG ILMUWAN, SETELAH MENGETAHUI ADA BAKTERI DALAM AIR LIUR ANJING



Bismillahirrahmannirrahim ..
Seorang ilmuwan besar yang
mendalami bidang bakteri
berkunjung ke Mesir untuk
menyekolahkan anaknya dan dia
sendiri memperoleh pekerjaan
dalam bidangnya tersebut. Pada
suatu hari dia membaca buku
hadist yg berhubungan dengan
masalah kesehatan. Tiba-tiba dia
tidak percaya ketika membaca
hadist Nabi saw
,
“Jika seekor anjing menjilat
perkakas rumah salah seorang
diantara kalian, maka cucilah alat
(tempat) itu tujuh kali, satu kali
diantara yang tujuh itu dicampur
dengan tanah..”

Sejenak dia berdiam menatap
hadist itu. Dalam dirinya mulai
timbul pertanyaan-pertanyaan :
Perintah mencuci tujuh kali itu
memang harus dilakukan, dan
merupakan kewajiban, namun
mengapa Nabi masih menyuruh
membasuh tempat itu satu kalinya
dengan tanah? Tidakkah dengan
memakai air saja sudah cukup?
Pertanyaan itu terus
mengganggunya. Kemudian dia
mengambil sebuah perkakas
rumah dan membiarkannya dijilati
anjing. Lalu mencucinya dengan air
tujuh kali. Setelahnya ia teliti
dengan menggunakan mikroskop,
dan yang terlihat : Berjuta-juta
bakteri masih melekat di tempat
itu. Berarti mencuci dengan air
tidaklah cukup untuk
menghilangkan bakteri atau
kuman-kuman penyakit anjing
yang melekat ditempat tersebut.

Sekarang dia mencoba sekali lagi,
mencuci tempat itu dengan debu.
Dan setelah diteliti, ternyata,
kuman-kuman telah hilang
seluruhnya.

Pertanyaan yang timbul
dibenaknya sekarang : Siapa yang
memberitahukan hal ini kepada
Muhammad ? Padahal penemuan
rahasia bakteri baru diketemukan
oleh Pasteur (1822-1895).

Bukankah jauh sekali jarak antara
Muhammad dengan Pasteur?

Berarti penemuan Pasteur
hanyalah mengulang penemuan
lama, dimana Muhammad telah
mengetahui bahwa bakteri atau
kuman penyakit itu ada pada
anjing dan dapat dihilangkan
hanya dengan mempergunakan
debu dan dibasuh dengan air
enam kali. Siapa yang
memberitahukan hakekat ilmiah
ini kepada Muhammad?

Subhanallah, Allah SWT lah yang
memberi petunjuk kepada Nabi
Muhammad SAW, segala hal yang
bermanfaat bagi umatnya.

Dan akhirnya keyakinan ilmuwan
tersebut memperkuat nya untuk
masuk Islam bersama puterinya
yang kala itu ikut bersamanya ke
Kairo.

Maha Suci Allah, yang atas karunia
dan rahmatNya terbukalah setiap
jalan kebaikan ..
Wallahu a'lam bishawab,

Semoga bermanfaat ..

Sumber : Bagaimana Aku Melihat
ALLAH, 1982

No comments:

Post a Comment