Thursday, July 12, 2012

MENYADARKAN DIRI PENTINGNYA HUTAN

Hutan tropis, secara biologis, merupakan ekosistem terkaya di bumi dan berperan penting dalam hidrologi regional, penyimpanan karbon, dan iklim global. Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.  Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997].  Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran.  Laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu  tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut, 2003]. Dari data-data ini kita dapat mengerti bahwa hutan di Indonesia telah rusak parah. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan [Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003]. Selain itu, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Selama ini hutan Indonesia merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan maka dapat menyebabkan mereka kehilangan sumber kehidupan tersebut. Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia, dan sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup berdampingan dengan hutan. Akibat yang ditimbulkan dari kerusakan hutan tidak hanya itu saja. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga dapat terganggu. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan  Hutan yang merupakan paru-paru dunia, yang dapat menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini jika rusak akan menyebabkan polusi udara yang terus menerus bertambah dan tidak terkendali karena penyeimbang gas karbondioksida dan oksigen sudah rusak. Polusi ini lama kelamaan menyebabkan green house efect atau efek rumah kaca. Hal ini telah kita rasakan karena jika kita perhatikan suhu udara akhir-akhir ini tinggi, bahkan beberapa waktu yang lalu du Jogjakarta suhu mencapai 34o C, di Jawa Timur lebih ekstrim lagi mencapai 42o C.  Akhir-akhir ini kita mengalami perubahan cuaca yang ekstrim dan jadwal musim kemarau dan penghujan yang tidak menentu, hal itu disebabkan karena pengrusakan hutan. Hutan yang merupakan penyerap gas karbondioksida sudah tidak berfungsi karena sudah rusak. Akibat akumulasi gas karbondioksida dan gas-gas lainnya terjadilah pemanasan global (global warming). Pemanasan global inilah pemicu perubahan kondisi cuaca yang ekstrem di dunia. Dengan adanya pemansan global terus-menerus akan menyebabkan melelehnya es di kutub dan menyebabkan naiknya air laut ke daratan atau air laut semakin tinggi. Lama kelamaan daerah-daerah yang rendah seperti Jakarta dapat terendam oleh air laut. Buktinya saja baru ada sedikit hujan banyak daerah sudah banjir. Ini semua akibat keruskana hutan. Semua sudah kita rasakan, apakah kita masih tidak peduli?

Apa solusinya?


Kerusakan hutan di Indonesia dapat dihentikan jika pemerintah mulai serius untuk tidak lagi mengeluarkan ijin-ijin baru pengusahaan hutan, pemanfaatan kayu maupun perkebunan, dan tidak lupa melakukan penegakan hukum terhadap pelaku hutan ilegal, ekspor kayu bulat ilegal dan bahan baku serpih. Selain itu perlu dilakukan uji menyeluruh terhadap kinerja industri kehutanan dan menegakkan hukum bagi industri yang bermasalah. Kemudian hal penting yang harus dilakukan selanjutnya melakukan  penataan kembali kawasan hutan yang rusak dan juga menangani dampak sosial akibat penghentian penebangan hutan, misalkan dengan mempekerjakan pekerja industri kehutanan dalam proyek penanaman pohon. Jika sistem pengelolaan hutan telah tertata kembali, maka pemberian ijin penebangan kayu hanya pada hutan tanaman atau hutan yang dikelola berbasiskan masyarakat lokal. Selama penghentian sementara dijalankan, industri-industri kayu tetap dapat jalan dengan cara mengimpor bahan baku kayu. Untuk memudahkan pengawasan tersebut, maka jenis kayu yang diimpor haruslah berbeda dengan jenis kayu yang ada di Indonesia. Dan yang terpenting adalah mengembalikan kedaulatan rakyat dalam pengelolaan hutan, karena rakyat Indonesia sejak lama telah mampu mengelola hutan Indonesia. Setelah kebijakan-kebijakan ini dijalankan perlu adanya program-program penanaman kembali hutan yang rusak tadi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sehingga hutan dapat digunakan sebagaimana mestinya tetapi tidak merusak hutan itu. Karena dengan rusaknya hutan akan berdampak buruk bagi banyak pihak. Selain usaha yang dilakuakn oleh pemerintah kita dapat juga berkontribusi menjaga kelestarian hutan dan mengurangi dampak kerusakan hutan sekarang.

Apa yang bisa kita lakukan?


Setelah mengetahui berbagi solusi yang yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan hal yang paling penting kiat lakukan adalah menyadarkan diri sendiri akan pentingnya kelestarian hutan. Bagaimana mungkin kita bisa menyadarkan orang lain akan pentingnya kelestarian hutan sedangakan diri kita tidak sadar akan pentingnya kelestarian hutan. Kita jangan naif seperti para aparat penjaga hutan yang bertugas menjaga kelestarian hutan akan tetapi melah melakukan pembalakan liar seperti yang baru saja terjadi akhir-akhir ini di Purwokerto. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa menyadarkan diri sendiri akan kelestarian hutan? Setelah kita tahu akibat-akibat buruk dari pembabatan hutan kita harus berpikir bagaimana keadaan bumi kita 10 tahun lagi?Apakah 15 tahun lagi masih ada hutan? Bagaimana anak cucu kita? Apakah mereka masih dapat menikmati kehidupan yang nyaman tanpa polusi udara, pemanasan global, kondisi cuaca yang tidak menentu? Apakah kita tega melihat masa depan kita mengalami hidup susuh, banyak bencana, polusi, lingkungan rusak dan akhirnya kehidupan kita yang dipertaruhkan. Apakah kita mau sadar akan akibat buruk kerusakan hutan? Jika kita adalah orang tua ataupun calon orang tua yang mencintai keluarga, anak cucu kita, sejak saat ini setelah membaca artikel ini kita harus rubah pandangan tidak peduli kita akan kerusakan hutan.         

Marilah kita sama-sama menjaga kelestarian hutan kita yang merupakan milik bersama. Bagi mereka yang masih membabat hutan dengan liar demi memperoleh kekayaan dan tidak peduli akan orang lain, STOP sekarang juga, anak cucu kalian tidak akan menikmati kehidupan yang nyaman tanpa hutan di masa depan. Jangan karena keuntungan semata kita mengorbankan kehidupan orang lain. Untuk kita orang awam wujud nyata kita dapat menyadarkan diri sendiri akan kelestarian hutan dengan setidaknya menanam satu pohon rindang di rumah jika lahan memungkinkan. Jika lahan di rumah tidak memungkinkan kita dapat menanam pohon-pohon kecil dan merealisasikan taman kecil di rumah. Setidaknya dengan sedikit tindakan kita ini kita bisa menjaga keseimbanggan lingkungan yang nantinya bermanfaat untuk kita dan keturunan kita di masa yang akan datang. Jangan karena sifat mementingklan diri kita mengorbankan hutan yang merupakan paru-paru dunia sehingga merugikan banyak pihak bahkan yang tidak kita sadari menghancurkan kehidupan anak cucu kita.

No comments:

Post a Comment