Friday, March 1, 2013

AKTIVIS GEREJA MASUK ISLAM KARENA MENGANGGAP AL-QURAN LEBIH KONSISTEN



Ojak Hutagaol begitu bangga menjadi umat kristiani, bahkan ia sering mengejek umat islam dengan kata-kata kotor. Bagi hutagaol waktu itu, islam tak lebih sebagai agama orang-orang miskin yang kotor dan menjijikkan. Akan tetapi setelah hutagaol mengenal Islam lebih jauh dan mulai bersahabat dengan orang islam, barulah hutagaol mengerti bahwa Islam adalah agama yang suci. Setelah masuk Islam, nama hutagaol berganti menjadi Abdul Razak Hutagaol. Dulu, hutagaol seorang aktivis gereja HKBP (huria Kristen batak protestan) tanjung priok Jakarta utara.

Proses awal hutagaol masuk Islam dilewati dengan pengkajian mendalam terhadap alkitab bible yang dibandingkan dengan kitab suci Al-Quran. Ternyata Al-Quran lebih konsisten, baik dalam redaksi maupun ajarannya. Diantara perintah (ayat) injil yang tidak dipatuhi umat Kristen adalah soal keharusan memakai kerudung bagi kaum wanitanya, termasuk perintah tak boleh memakan daging babi, seperti tetuang dalam injil :
Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Korintus 11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERKERUDUNG?

Imamat 11:7
- TB (1974) Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
- KSI (2000) Babi, hewan yang berkuku belah (kukunya terpisah sama sekali) namun tak memamah biak, itu pun haram bagimu.

Umat Kristen tidak memedulikan larangan ini. Lain halnya dengan umat islam yang selalu menaati perintah tersebut. Lalu masalah teologi, yakni konsep ketuhanan yang sangat membingungkan dan tak masuk akal, yaitu mengenai masalah trinitas (tuhan bapa, tuhan anak, dan roh kudus). Menurut hutagaol, falsafah Kristen itu sudah tak dapat dipercaya. Oleh sebab itu hutagaol bertekad untuk mendalami islam lebih jauh. Ternyata Islam memberikan cakrawala berpikir lebih rasional. Dengan demikian, Islam bias dikaji dan didiskusikan seperti mengenai masalah haram, makruh, halal dll. Islam itu juga tak mengenal dogma-dogma. Dan Alhamdulillah akhirnya Hutagaol memilih Islam sebagai pegangan hidup. (Kisah Para Muallaf Merengkuh Hidayah, 2010)

No comments:

Post a Comment