Wednesday, August 15, 2012

Iman VS Logika


INILAH.COM, London - Ilmuwan nyentrik Stephen Hawking yang terkenal karena pernyataan pro dan kontranya mengklaim surga hanyalah dongeng dan tak pernah ada. Seperti apa?


Hawking menyebutkan, pada dasarnya Surga dan kehidupan setelah kematian merupakan karangan bohong dari orang-orang yang sebenarnya takut mati. Merujuk ilmu pasti yang dimilikinya, Hawking menyatakan, otak berhenti bekerja ketika mati.

“Otak seperti komputer, komputer berhenti jika komponennya rusak,” ujarnya.
"Tak ada surga atau kehidupan setelah kematian bagi komputer-komputer rusak itu, lanjutnya. Surga hanyalah cerita bohong orang yang takut kegelapan," lanjutnya lagi.

Hawking menyatakan, hal ini makin memperkuat teorinya mengenai semesta dibuat tanpa campur tangan Tuhan. Menurutnya seperti dikutip Guardian, alam semesta sudah ada sejak dulu dan berjalan dengan sendirinya.
Sebelumnya, Hawking sangat yakin, di masa depan, manusia bisa dengan mudah pergi dari masa lalu ke masa depan atau sebaliknya menggunakan mesin waktu yang akan segera tercipta.

Hawking dulu percaya akan Big Bang yang oleh orang Kristen disebut penciptaan, gereja mendukung dia. Hawking juga percaya yang oleh orang Islam disebut Kun Faya Kun dan banyak orang Islam mendukungnya. Sekarang Hawking sedang asyik dengan Teori Grand Design-nya yang harus membuat dia meniadakan Tuhan dan Surga, hal ini tentunya membuat umat beragama merasa resah dan menentangnya.

Ada sebuah kisah nyata yang saya kutip dari kisah terdahulu di mana ada sebuah diskusi tanya jawab antara dosen dengan para mahasiswanya, berikut kisah singkatnya :

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,

"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?""Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah katayang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam dan nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Jadi kesimpulan yang bisa saya sampaikan bahwa dunia ini berjalan berdasarkan sebuah RULE yang bisa juga kita sebut sebgaai Hukum Sebab Akibat dan biasa disebut Hukum Alam oleh suku-suku pedalaman yang masih menganut kepercayaan nenek moyang mereka. Ajaran agama mengajarkan bahwa kebaikan akan membawa kita menuju Surga sedangkan kejahatan akan membawa kita ke dalam Neraka, disitulah menurut saya letak dasar dari Hukum Sebab Akibat. Apabila manusia banyak berbuat kebaikan maka akibatnya manusia tersebut akan masuk Surga dan sebaliknya jika manusia tersebut banyak melakukan kejahatan maka manusia akan masuk Neraka. Hal tersebut berlaku bagi orang-orang yang percaya akan adanya Tuhan serta kehidupan setelah kematian.

Siapa yang membuat peraturan tersebut ?

Jika kita menggunakan iman maka pertanyaan tersebut bisa langsung kita jawab bahwa Tuhan lah yang membuat peraturan

Jika kita menggunakan logika maka kita harus kembali ke sejarah awal mula di mana para ilmuwan percaya bahwa manusia berasal dari kera yang kemudian berevolusi menjadi manusia, sedangkan orang beriman mempercayai bahwa manusia berasal dari dua manusia pertama Adam dan Hawa yang diciptakan oleh Tuhan. Jadi jika memang secara logika manusia berasal dari evolusi kera maka darimanakah kera itu muncul???

Mungkin pertanyaan ini akan terjawab pada saat mesin waktu tercipta, sehingga manusia bisa datang ke masa lalu dan melihat sendiri bagaimana sebenarnya awal mula munculnya manusia di muka Bumi ini dan apakah benar Tuhan itu benar-benar ada???

Untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada maka saat mesin waktu tercipta manusia perlu mendatangi masa di mana Tuhan benar-benar menunjukkan kuasa-Nya kepada manusia melalui semua peristiwa yang terjadi di zaman para Nabi. Apakah semua peristiwa tersebut bisa dijelaskan secara logika oleh para ilmuwan???


I believe God..^^
AND
I believe in the existence of God in our life..^^

No comments:

Post a Comment