Friday, December 7, 2012

sikaya dan simiskin

"
Seorang hartawan akan melangsungkan pesta pernikahan anaknya. Ia punya seorang famili miskin yang tidak ingin diundangnya, karena tahu famili itu tidak mungkin mampu memberi sumbangan.

Namun demi menghargai adat istiadat, ia tetap mengundang famili miskin itu. Ia mengirimkan kartu undangan dengan menambahkan dua kalimat:

Jika kamu datang, be
rarti kamu rakus.
Jika kamu tidak datang, berarti kamu pelit.

Hartawan itu tertawa dalam hati, membayangkan bagaimana bingungnya famili tersebut. "Coba lihat kamu datang tidak?", demikian ia membatin.

Pada hari H-nya, sang hartawan melihat familinya itu datang menghadiri pesta pernikahan anaknya.
Setelah mengucapkan selamat dan menyodorkan sebuah amplop merah pada sang hartawan, famili miskin itu duduk dan menyantap makanan lezat yang tersaji.

Sang hartawan membuka amplop yang diterimanya, di dalamnya hanya terlihat satu lembar uang ribuan dengan selembar kertas bertuliskan:

Jika kamu terima, berarti kamu tamak.
Jika kamu tolak, berarti kamu menghina.

PS : Kita harus belajar banyak dari famili miskin tersebut.
Jangan cepat mengumbar amarah menghadapi setiap perlakuan tidak menyenangkan yang kita hadapi.
Terima dengan sabar dan bereaksi dengan bijaksana.

Apalagi pelajaran yang bisa kita petik dari cerita di atas??

No comments:

Post a Comment