Oleh:
Rio Dezaneru / A1D515003
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Globalisasi
adalah perubahan yang terjadi dan berskala dunia. Perubahan yang terjadi bukan
hanya dalam satu aspek, tetapi dalam semua aspek mulai terbesar sampai terkecil
yang ada di dunia. Baik itu dalam aspek ekonomi, budaya, politik, maupun
sosial.
Tilaar
(2012:3) menyatakan “secara garis besar dapat kita katakan globalisasi
merupakan suatu keterkaitan dan keterhubungan dari seluruh aspek di dalam
kehidupan manusia.” Maka apapun yang manusia perbuat itu termasuk ke dalam
globalisasi itu sendiri.
Efek
dari globalisasi itu sendiri tidak dapat terbendung dan berpengaruh. Tuntutan
yang terjadi kepada orang-orang yang hidup di era sekarang pun bertambah, hal
ini bisa dilihat dengan banyaknya jumlah pengangguran yang terjadi yang di
karenakan kurangnya kemampuan untuk melamar pekerjaan maupun membuka lapangan
kerja.
Di
era globalisasi ini seorang manusia harus memiliki kualitas tertentu agar dapat
memiliki peluang untuk dapat bersaing dengan yang lainnya. Tilaar (2012:23) menyatakan
“ masalah inti dalam menghadapi globalisasi ialah bukan proses globalisasi itu
sendiri atau lahirnya lembaga pasar bebas, tetapi masalah ketidakseimbangan
dari pengaturan-pengaturan kelembagaan yang menghasilkan ketidakadilan atau
keseimbangan dari proses globalisasi itu.”
Entrepreneurship
sangat dibutuhkan untuk mengimbangi dampak dari globalisasi. Karena, untuk
menjadi seorang entrepreneur itu tidak diperlukan ijazah yang tinggi, tapi yang
dibutuhkan adalah kreatifitas dan inovasi untuk bisa bersaing di era
globalisasi.
SuharSaputra
(2013:139) peran entrepreneur sangat menonjol dalam kehidupan dan pembangunan
ekonomi dengan inovasi dan motivasi berprestasinya telah menumbuhkan kesadaran
bahwa sifat entrepreneur sangat dibutuhkan tidak hanya dalam konteks
pembangunan ekonomi namun juga dalam konteks kehidupan lainya”.
Pendidikan
adalah salah satu cara untuk mengasah kemampuan sehingga mampu bersaing di era
globalisasi ini. Sasaran pendidikan adalah manusia, pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensinya. Di dalam
pendidikan, peserta didik akan belajar memahami, berkarya, menjadi diri
sendiri, dan hidup bersama.
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2014:9)
menyatakan “Produk dari pendidikan menimbulkan mobilitas (vertikal maupun
horizontal); masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan yang dampak-dampaknya
(positif ataupun negatif) dirasakan terutama oleh masyarakat pemakai, misalnya,
timbulnya golongan menengah yang menganggur karena jenis pendidikan tidak
sesuai dengan pasar kerja; atau kesenjangan dalam pemerataan dan mutu
pendidikan; pendidikan lanjutan yang hanya dapat dinikmati oleh anak-anak orang
kaya dengan pendidikan terminal dari anak-anak yang orang tuanya tidak mampu......”.
Pendidikan
sangat dibutuhkan untuk mengurangi jumlah pengangguran dan mengoptimalkan
potensi-potensi pada diri manusia itu sendiri. Namun, permasalahan yang
dihadapi adalah pendidikan lanjutan seperti untuk masuk ke universitas agar
dapat mendapatkan masa depan yang lebih baik masih banyak yang tidak bisa
merasakannya.
Pendidikan
entrepreneurship menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang sangat krusial
sekarang ini. Dengan banyaknya entrepreneur baru maka akan banyak lapangan
kerja baru, maka jumlah pengangguran akan berkurang. dengan begitu akan membawa
perubahan besar bagi perkembangan perekonomian negara.
Tilaar
(2012:76) menyatakan “Para entrepreneur merupakan orang-orang pionir yang
berani mengambil resiko untuk suatu perubahan”. Bukan hanya perubahan untuk
dirinya sendiri tapi juga perubahan untuk orang-orang yang disekitarnya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar
belakang diatas dapat di rumuskan masalah yang ada, yaitu:
1.
Apa yang dimaksud globalisasi?
2.
Apa itu Pendidikan Entrepreneurship?
3.
Bagaimana pendidikan Entrepreneurship di
era
globalisasi?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan Karya
Ilmiah ini, yaitu :
1. Memahami
apa itu globalisasi
2. Memahami
Pendidikan Entrepreneurship
3. Mengetahui
Pendidikan Entrepreneurship di era globalisasi
PEMBAHASAN
1.
Globalisasi
Era
globalisasi ditandai oleh berbagai perubahan kehidupan manusia baik sebagai
perorangan maupun sebagai anggota masyarakat dan anggota suatu bangsa (Tilaar,
2012:XIII). Perubahan yang terjadi tidak hanya di beberapa aspek kehidupan,
namun dalam setiap segi kehidupan mengalami perubahan dan ini bersifat dunia
atau global.
Tilaar
(2012:XIII) menyatakan “perubahan tersebut terutama disebabkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan informasi”. Dikarenakan pertumbuhan yang
pesat pada sektor tersebut secara tidak langsung itu menggerakkan manusia untuk
berkembang lebih cepat dan menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan.
Pada
dasarnya perubahan global dewasa ini dapat dikategorisasikan di dalam tiga
perubahan besar yaitu 1) Perdagangan bebas di dalam dunia yang terbuka. 2)
Perubahan di dalam kehidupan politik, yaitu berkembangnya kehidupan demokrasi
diseluruh dunia. 3) Sejalan dengan berkembangnya kehidupan demokrasi di dunia,
kesadaran terhadap hak asasi manusia semakin menonjol (Tilaar, 2012:XIV)
Schirato
(Tilaar, 2012:15) mendefinisikan proses globalisasi yang hampir bersamaan
sebagai berikut: 1) globalisasi di dalam bidang ideologi, 2) globalisasi di
dalam bidang teknologi, informasi serta kompresi waktu dan tempat, 3) pengaruh
globalisasi terhadap kedaulatan negara, 4) globalisasi dalam kebudayaan dan
identitas suatu suku atau suatu negara.
Indonesia
merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya masih hidup dalam
kemiskinan di tengah kekayaan alam yang berlimpah. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Karena masyarakat Indonesia identik dengan budaya yang masih sangat kuat dan
sulit untuk menerima perubahan. Oleh karena itu, jika masyrakat Indonesia bisa
menerima perubahan global ini sangat mungkin untuk menaikan taraf hidup
masyarakat.
2.
Pendidikan Entrepreneurship
Mulyasa
(2013:189) manyatakan “kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan
karakteristik yang melekat pada setiap individu yang memiliki kemauan keras
untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif dalam setiap
kegiatan yang produktif.
Di
negara-negara maju di benua Amerika Serikat dan Eropa, pendidikan kewirausahaan
berkembang dengan pesat. Di Eropa Timur dengan tumbangnya pemerintahan komunis
dan berkembangnya perusahaan individu yang berorientasi pada pasar dengan
menanamkan jiwa wirausaha, pendidikan formal dan nonnformal. Sementara itu di
Indonesia dengan dikeluarkannya instruksi Presiden Republik Indoensia Nomor 4
Tahun 1998 kewirausahaan diinstruksikan untuk diberikan di semua pendidikan
formal dan pendidikan non formal (Sagala, 2013:187)
Tujuan
dari pendidikan kewirausahaan adalah untuk Memehami: (1) karakteristik
kewirausahaan dalam memimpin sekolah dan menguasai teknik bagaimana mengubah
mentalitas, sikap dan perilaku diri orang agar memiliki karakteristik tersebut;
(2) pengertian kreativitas dan inovasi dan bagaimana agar menjadi kreatif dan
inovatif; (3) peran sekolah terutama bagi kemampuan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat dan kehidupan terdidik; (4) proses kewirausahaan, perencanaan dan
pengembangan produk serta pendiran
unit-unit baru dalam mengembangkan sekolah; (5) teknik memahami,
mengidentifikasi dan menganalisi peluang peningkatan mutu pendidikan; (6)
sumber-sumber pembaruan teknologi pendidikan dan manajemen sekolah; (7) teknik
menyusun proposal; (8) teknik manajemen pembelajaran: pengembangan prodak,
pemasaran produk, memperoleh sumber-sumber usahadan keuangan dan akuntansi; dan
(9) prinsip-prinsip bisnis yang diterapkan untuk usaha sekolah.
3. Pendidikan
Entrepreneurship di Era Globalisasi
Andrew Jhon (Tilaar,
2012:25) menyatakan globalisasi berkenaan dengan bidang kehidupan ekonomi,
politik, dan pemerintahan, bidang sosial dan budaya serta masalah lingkungan.
Telah kita ketahui
bahwa globalisasi adalah suatu gejala yang tidak dapat dihentikan dan harus
dihadapi oleh umat manusia. Di indonesia sendiri efek dari globalisasi
dituntutnya agar manusia di bumi pertiwi ini untuk memiliki standar yang lebih
tinggi untuk dapat melamar pekerjaan.
Apa lagi jika indonesia
bergabung dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Eropa) masyarakat indonesia dituntut
untuk memiliki standar dari luar dan masyarakat indonesia itu sendiri akan
sangat susah. Oleh karena itu, pendidikan entrepreneur lagi sangat genjarnya
untuk di laksanakan di seluruh sekolah di indonesia.
Ketika pendidikan
entrepreneur sudah berjalan dengan semestinya maka terlahirlah para
entrepreneur baru yang siap membuka lapangan pekerjaan dan mengerakkan roda
perekonomian negara. Semakin banyak entreprenuer maka akan semakin maju pula
perekonomian suatu negara, dan akan semakin berkembang manusia didalamnya untuk
lebih kereatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Kesimpulan
Pendidikan entrepreneur ada untuk
menciptakan entrepreneur baru yang kreatif dan inovatif, agar memiliki daya
saing di era globalisasi ini. Dengan adanya entrepreneur baru akan menciptakan
lapangan kerja yang baru pula, dan akan meningkatkan perekonomian negara.
Memang tidak semua orang mempunyai
mental entrepreneur tapi mental entrepreneur ini bisa dibentuk dengan
pendidikan entrepreneur yang sekarang lagi giat dilakukan oleh pemerintah di
sekolah-sekolah di seluruh indonesia, Untuk memajukan indonesia dan
menggerakkan roda perekonomian. Negara bisa dikatakan maju bisa dilihat dari
banyaknya entrepreneur di negara tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Tilaar, H.A.R. 2012. Pengembangan Keratifitas dan Entreprenuership. Jakarta: kompas
Tim Dosen Administrasi Pedidikan Universitas
Pendidikan Indonesia. 2014. Manajemen
Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung: Aditama
Mulyasa. 2013. Manajemen
dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Akasara
Sagala, Syaiful. 2013. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung:
ALFABETA
Gambling Sites - Drmcd
ReplyDeleteThis includes 전라남도 출장마사지 betting on football, horse racing, cycling, cricket and all sports. · 여수 출장샵 Bet365 is one of the best online gambling sites. · Bet365 목포 출장안마 is 태백 출장샵 a 제주도 출장안마 UK-listed